(0362) 92503
banjar@bulelengkab.go.id
Kecamatan Banjar

ATURANG BHAKTI PENGANYAR RING PURA SEGARA RUPEK

Admin banjar | 28 April 2016 | 1105 kali

           Didalam prasasti Pasek Berjo Selunglung tertulis bahwa pada jaman dahulu pulau jawa dan pulau bali konon menjadi satu pulau. Di tanah jawa ada seorang mpu sakti yang bernama Mpu Sidimantra atau Mpu Bekung. Beliau memiliki seorang putra yang bernama Arya Wang Bang Manik Angkeran. Sayangnya, Manik Angkeran adalah seorang yang gila berjudi. Pernah juga Manik Angkeran dilarang berjudi oleh ayahnya tapi manik angkeran bersikeras dan kabur dari rumah. Hal tersebut membuat mpu sidimantra cemas karena kehilangan putra satu-satunya yang sudah selama satu bulan tak pulang-pulang. Akhirnya Mpu Sidimantra pergi ke goa raja[ sekarang pura goaraja] di kerajaan basukian [ sekarang desa atau pura besakih]. Maksud kedatangan Mpu Sidimantra menghadap naga Basuki adalah agar naga Basuki mengembalikan putra kesayangannya. Akhirnya sepulang dari negara Basukian, Mpu Sidimantra mendapati anaknya sedang tidur pulas. Mpu Sidimantra sangat bahagia.

          Esok harinya, gila judi manik angkeran kambuh lagi. Ia mencuri genta milik ayahnya untuk dijadikan uang taruhan dalam perjudian. Dan juga ia sempat memotong ekor naga basuki karena di ujung ekor tersebut adalah emas. Tapi apa daya, manik angkeran tewas akibat kutukan naga basuki. Kemudian mpu sidimantra sangat sedih dan ia memohon pada naga basuki agar anaknya hidup kembali.

         Naga basuki menyetujui asalkan jika manik angkeran hidup kembali, ia harus bersedia menjadi juru sapuh [tukang sapu] di kerajaan basukian [sekarang desa atau pura besakih di karangasem bali] lalu mpu sidimantra pergi ke gilimanuk dan menorehkan sebuah keris ke dalam tanah. Tiba-tiba dari dalam tanah keluar air dan pulau bali terbelah menjadi dua bagian yaitu menjadi pulau bali dan pulau jawa. Dan air yang keluar itu dinamakan segara rupek [ pura segara rupek] atau juga disebut selat bali. Pura tersebut terletak di desa Sumber Klampok kecamatan Gerokgak Buleleng Bali.

           Selain Pura Segara Rupek, dari dalam tanah juga keluar air dan sekarang menjadi Pura Segara Giri Dharma Kencana di Pulau Menjangan.  Pura tersebut adalah lambang perbatasan antara Pulau Jawa dengan Pulau Bali.

Dari Cerita sejarah tersebut Pura Segara rupek terus di ajegkan oleh umat Hindu. Aturang Bahakti Penganyar Kecamatan Banjar dilaksanakan (27/04) yang di ikuti Kelian Desa Pakraman Se Kecamatan Banjar bersama Prajuru, Perbekel se Kecamatan Banjar bersama Prajuru, Masyarakat Kecamatan Banjar dalam Prosesi Penganyar di puput oleh Ida Pranda Manuabe dari Grya Manuaba Desa Banjar, dan dilaksanakan Darma Wacana oleh Bapak Seen, S.Pd dari Desa Pakraman Banyuatis.