Banyuseri, 17 Juni 2025 — Pemerintah Desa Banyuseri melaksanakan Musyawarah Desa (Musdes) Rembuk Stunting sebagai bagian dari upaya percepatan penanganan stunting di tingkat desa. Kegiatan yang dilaksanakan di balai desa ini dihadiri oleh Perbekel Banyuseri beserta perangkat desa, Ketua dan anggota BPD, perwakilan Puskesmas 1, Babinsa, PLKB, Kader Pembangunan Manusia (KPM), Tim Pendamping Keluarga (TPK), dan para kader Posyandu.
Musdes dibuka secara resmi oleh Ketua BPD Banyuseri, dilanjutkan dengan sambutan dari Perbekel yang menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam upaya pencegahan dan penanganan stunting. Arahan selanjutnya disampaikan oleh perwakilan dari Kecamatan dan Puskesmas 1, yang turut memberikan dukungan terhadap program-program kesehatan desa.
Dalam sesi pemaparan, Kader Pembangunan Manusia (KPM) menyampaikan data dan kondisi terkini, di mana tercatat terdapat tiga balita yang terindikasi stunting serta satu ibu hamil dengan status Kekurangan Energi Kronis (KEK). Beruntung, seluruh kasus tersebut telah memperoleh jaminan kesehatan dan mendapatkan pendampingan serta pemberian Makanan Tambahan (PMT) pemulihan dan PMT lokal secara rutin.
Namun demikian, sejumlah tantangan masih dihadapi dalam upaya pencegahan stunting. Salah satunya adalah kesulitan dalam melakukan pendampingan terhadap calon pengantin (catin) akibat kurangnya kesadaran mereka mengenai pentingnya pemeriksaan kesehatan pranikah. Selain itu, pelaksanaan posyandu remaja juga belum berjalan maksimal karena rendahnya partisipasi remaja. Akibatnya, masih terdapat remaja, termasuk yang putus sekolah, yang belum mendapatkan tablet tambah darah, padahal ini penting dalam pencegahan anemia dan stunting sejak dini.
Sebagai penutup kegiatan, forum menyampaikan dan menyepakati sejumlah usulan prioritas yang dituangkan dalam berita acara rembuk stunting, yang akan menjadi dasar penyusunan rencana aksi desa dalam mendukung program nasional penurunan stunting.
Kasi Pembangunan Kecamatan Banjar, Komang Sarinadi, turut hadir dalam acara ini dan menyampaikan apresiasi terhadap partisipasi aktif seluruh elemen masyarakat. Ia juga mendorong agar desa terus memperkuat edukasi dan kolaborasi untuk mewujudkan generasi yang sehat dan bebas stunting.