(0362) 92503
banjar@bulelengkab.go.id
Kecamatan Banjar

VAKSINASI RABIES DI DESA KAYUPTIH

Admin banjar | 15 November 2022 | 58 kali

Selasa, 15 Nopember 2022,

Selain waspada penyebaran Covid19, Penyakit Mulut dan Kuku yang menyerang hewan, akhir akhir ini Rabies kembali menjadi ancaman bagi kesehatan. Dengan munculnya kasus gigitan anjing suspek rabies bahkan sampai menyebabkan korban jiwa, Camat Banjar memerintahkan jajarannya turun ke lapangan untuk memastikan koordinasi penanganan rabies berjalan baik dan kedepannya tidak terjadi hal serupa, Kasi Sosial, Ni Luh Sucitastrining, S.Sos., bersama Staf Seksi Trantib dan Satpol PP melaksanakan koordinasi ke Desa Kayuputih dan Puskemas Banjar II, terkait dengan adanya salah satu warga Banjar Dinas Desa, Desa Kayuputih yang tergigit anjing dan disinyalir terpapar suspek Rabies sampai mengakibatkan korban meninggal dunia. Dari hasil koordinasi yang dilaksanakan dengan pihak medis Puskemas Banjar II sudah dilaksanakan penanganan sesuai SOP penanganan rabies, serta hasil koordinasi dengan pihak desa yang diterima oleh Sekdes Desa Kayuputih, juga sudah dilaksanakan vaksinasi hewan peliharaan khususnya anjing yang dilaksanakan oleh pihak BPP kecamatan Banjar yang terdiri 4 orang vaksinator yang dibagi menjadi 2 tim dan untuk saat ini vaksinasi dilaksanakan di dua dusun yaitu Dusun Desa tempat terjadinya gigitan anjing tersebut dan di Dusun Ideran

Rabies adalah infeksi virus pada otak dan sistem saraf. Umumnya, virus penyebab rabies menular ke manusia melalui gigitan hewan. Rabies disebabkan oleh virus Lyssavirus dari golongan Rhabdoviridae. Virus ini umumnya masuk ke tubuh manusia melalui cakaran atau gigitan hewan yang terinfeksi virus rabies. Jilatan hewan yang terinfeksi ke mulut, mata, atau luka terbuka, juga bisa menjadi cara penularan virus rabies dari hewan ke manusia.

Saat sudah memasuki tubuh, virus rabies dapat masuk ke otak melalui sel saraf, kemudian menggandakan diri dengan cepat. Hal ini dapat menyebabkan peradangan berat pada otak dan saraf tulang belakang. Virus rabies paling sering ditularkan melalui gigitan anjing, dan faktanya, populasi anjing liar di Indonesia bisa dibilang tidak sedikit. Oleh sebab itu, penting bagi kita untuk mengenali tanda dan gejala anjing sakit yang terinfeksi virus rabies, sehingga penyakit rabies dapat dihindari.

Beberapa gejala yang dapat muncul pada anjing yang terinfeksi virus rabies adalah:

Mudah menyerang orang (agresif)

Mulut berbusa

Air liur berlebih

Bereaksi berlebihan terhadap cahaya dan suara

Suka menyendiri dalam ruangan gelap

Demam

Tidak nafsu makan

Lemah

Kejang

Lumpuh

Gejala awal rabies biasanya muncul 30–90 hari setelah seseorang tergigit hewan yang terinfeksi virus rabies. Namun pada kasus tertentu, gejala juga bisa muncul lebih cepat atau lebih lambat. Meski berbahaya, rabies adalah penyakit yang dapat dihindari. Caranya adalah dengan melakukan sejumlah upaya berikut:

Melakukan vaksinasi pada hewan peliharaan, seperti anjing atau kucing

Menjaga hewan peliharaan tetap di dalam kandang dan mengawasinya bila sedang di luar kandang

Menutup lubang atau celah di rumah yang bisa menjadi sarang hewan liar

Menghindari kontak dengan hewan liar atau hewan yang menunjukkan gejala rabies

Melapor ke lembaga pengendalian hewan liar jika muncul hewan-hewan liar

Menjalani vaksinasi rabies sebelum berkunjung ke wilayah yang sering terjadi penularan rabies, dan sebelum melakukan kegiatan yang dapat menyebabkan Anda tertular virus rabies

Rabies berisiko tinggi menyebabkan kematian, terutama jika virus sudah menginfeksi otak. Oleh sebab itu, penanganan harus cepat diberikan, bahkan bila memungkinkan, sebelum gejalanya muncul. Tindakan pengobatan yang dapat dilakukan pada pasien yang diduga terinfeksi virus rabies salah satunya adalah pemberian Vaksin Rabies. Vaksin rabies mengandung virus rabies yang telah dilemahkan. Vaksin ini akan merangsang sistem kekebalan tubuh pasien untuk memproduksi antibodi yang bertugas membunuh virus rabies. Idealnya, vaksin rabies diberikan sebagai pencegahan, terutama pada orang yang berisiko tinggi terpapar virus rabies. Namun selain untuk mencegah, vaksin rabies juga dapat diberikan pada orang yang baru dicakar atau digigit hewan yang berpotensi membawa virus rabies. Vaksin ini disebut dengan post-exposure prophylaxis (PEP). Vaksin rabies sebagai PEP diberikan pada pasien yang diduga terinfeksi virus rabies dengan kategori luka risiko sedang dan tinggi. Dosis vaksin pada tiap pasien berbeda, tergantung apakah sebelumnya pasien sudah pernah menerima vaksin rabies atau belum.

#KCBPastiBisa

#CegahRabies

#VaksinasiHewanPeliharaan

#VaksinRabies