Banjar — Sekretaris Camat Banjar, Ni Luh Ajeng Kartini, bersama Kasi Sosial dan Budaya Kecamatan Banjar, Luh Sucitastrining, menghadiri Rapat Mini Lokakarya Kesehatan Triwulan IV Tahun 2025 pada Kamis, 11 Desember 2025. Kegiatan yang digelar di Ruang Rapat Puskesmas Banjar 1 ini dihadiri oleh perwakilan Dinas Kesehatan Kabupaten Buleleng (Kabid Yankes), unsur Muspika Banjar, para Perbekel, KPM, serta Bidan Desa dari wilayah kerja Puskesmas Banjar I
Mini lokakarya dibuka oleh Camat Banjar yang diwakili oleh Sekcam Banjar. Dalam arahannya, Sekcam menekankan pentingnya koordinasi lintas instansi dalam menangani berbagai permasalahan kesehatan di Kecamatan Banjar.
“Setiap persoalan kesehatan di wilayah harus ditangani dengan cepat dan terkoordinasi, sehingga upaya pencegahan maupun penanganan dapat berjalan optimal,” ujar Sekcam Banjar.
Kepala Puskesmas Banjar 1 memberikan sambutan dan memaparkan capaian sekaligus tantangan kesehatan yang masih dihadapi. Beberapa isu strategis menjadi perhatian khusus, seperti penanganan stunting, peningkatan cakupan imunisasi, serta pengendalian penyakit menular.
Petugas Promkes Puskesmas Banjar 1 kemudian menyampaikan materi terkait program PSN, DBD, Stunting, HVR, layanan ODGJ, kesehatan lingkungan, serta peningkatan kualitas Posyandu. Selain itu, disampaikan juga kegiatan kunjungan sekolah untuk screening kesehatan jiwa anak-anak.
Sesi diskusi berlangsung aktif dengan berbagai masukan dari peserta rapat:
Perbekel Desa Tampekan meminta upaya penanganan DBD melalui fogging. Kepala Puskesmas menegaskan bahwa langkah paling efektif tetap melalui Gerakan PSN, penaburan Abate, serta pengelolaan sampah melalui pembuatan Tebe Modern.
Perwakilan Polsek Banjar menyoroti isu kesehatan jiwa terkait kasus bullying di sekolah. Ia menekankan pentingnya kampanye Stop Bullying sebagai bentuk perlindungan terhadap kesehatan mental anak.
Perwakilan Koramil Banjar menyampaikan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana, terutama tanah longsor dan banjir, yang erat kaitannya dengan pengelolaan sampah.
Perwakilan KPM meminta pelatihan bagi kader Posyandu terkait penggunaan alat timbang dari Kemenkes agar data D/S dan N/S dapat terus meningkat.
Kasi Sosbud Kecamatan Banjar, Luh Sucitastrining, menyampaikan program Serabimas, khususnya fasilitasi bagi penyandang disabilitas dan ODGJ terkait kepemilikan KIS. Ia meminta seluruh Perbekel untuk mendata warga Disabilitas dan ODGJ yang belum memiliki e-KTP. Kecamatan akan memfasilitasi perekaman e-KTP melalui sistem jemput bola sebagai syarat kepemilikan KIS.
Perwakilan Dinkes Buleleng memaparkan SOP penggunaan ambulans Puskesmas untuk rujukan gawat darurat ke rumah sakit, serta memberikan informasi mengenai Imunisasi Heksavalen yang mencakup enam jenis vaksin dalam satu kali suntikan. Cakupan imunisasi Heksavalen di wilayah Puskesmas Banjar 1 saat ini mencapai 69,42% dari total sasaran 737 anak.
Mini lokakarya ini menjadi wadah evaluasi dan koordinasi lintas sektor dalam meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat di Kecamatan Banjar. Melalui kolaborasi yang solid antara Pemerintah Kecamatan, Puskesmas, desa, dan unsur keamanan, diharapkan berbagai program kesehatan dapat berjalan lebih efektif dan terarah.
Kecamatan Banjar berkomitmen untuk terus memperkuat sinergi, terutama dalam penanganan isu prioritas seperti DBD, stunting, kesehatan jiwa, dan peningkatan cakupan imunisasi di seluruh wilayah kerja Puskesmas Banjar 1.