(0362) 92503
banjar@bulelengkab.go.id
Kecamatan Banjar

Monitoring Program Padas di Desa Dencarik dan Banjar Tegeha, Ditekankan Pentingnya Pembuatan Tebe Modern

Admin banjar | 18 September 2025 | 56 kali

Buleleng, 18 September 2025 – Tim Kecamatan Banjar melaksanakan monitoring Program Padas (Palemahan Kedas) di Desa Dencarik dan Desa Banjar Tegeha pada Kamis (18/9). Monitoring dipimpin oleh Kasi Paten Kecamatan Banjar, didampingi staf Paten dan staf Sosial Budaya, serta diterima langsung oleh perbekel bersama perangkat desa dan perwakilan adat.

Desa Dencarik

Monitoring di Desa Dencarik dibuka oleh Kasi Paten yang sekaligus memaparkan tujuan pelaksanaan Padas. Dalam arahannya, ia menekankan pentingnya fungsi dan kegunaan Tebe Modern sebagai upaya menjaga kebersihan lingkungan serta mengelola sampah organik di desa. Perbekel dan perangkat desa diwajibkan membuat Tebe Modern untuk dijadikan contoh bagi masyarakat.

Namun, terdapat sejumlah kendala yang dihadapi. Kantor Perbekel belum dapat membuat Tebe Modern karena masih dalam proses renovasi. Dari empat kantor dusun, tiga di antaranya tidak memiliki lahan memadai, sementara satu dusun (Dusun Corot) masih terkendala anggaran. Tebe Modern yang sudah tersedia baru ada di Pura Desa, sedangkan di pura kahyangan lainnya terkendala koordinasi pengempon. Selain itu, sebagian masyarakat masih belum memahami fungsi Tebe Modern.

Sebagai solusi, Tebe Modern di kantor dusun dengan keterbatasan lahan akan diganti dengan tongedan, komposter, atau biopori. Pembuatan Tebe Modern di Dusun Corot akan dianggarkan tahun 2026. Tebe Modern di kantor perbekel akan difokuskan untuk sampah organik, sedangkan di tempat persembahyangan akan dikoordinasikan dengan kelian adat. Perbekel dan perangkat desa juga dianjurkan membuat Tebe Modern sebagai contoh dan motivasi bagi masyarakat.

Desa Banjar Tegeha

Sementara itu, di Desa Banjar Tegeha, pembangunan Tebe Modern masih dalam tahap proses. Dari tiga kantor dusun, dua tidak memungkinkan karena keterbatasan lahan, sementara Dusun Tengah memiliki lahan tetapi terkendala anggaran.

Untuk aturan pendukung, perarem dan perdes sudah tersedia. Namun, pembuatan Tebe Modern di Pura Desa belum bisa dilaksanakan karena belum ada anggaran. Sedangkan di Pura Dalem dan Pura Segara terkendala koordinasi pengempon dari tiga desa.

Sebagai tindak lanjut, pembuatan Tebe Modern di Dusun Tengah akan dianggarkan pada tahun 2026. Kantor dusun yang tidak memiliki lahan diarahkan menggunakan tongedan, komposter, atau biopori. Selain itu, perbekel dan perangkat desa diminta menjadi contoh dengan membuat Tebe Modern agar masyarakat termotivasi. Untuk tempat persembahyangan, langkah koordinasi lebih lanjut akan dilakukan dengan kelian adat.

Monitoring ini menegaskan komitmen pemerintah kecamatan untuk mendorong implementasi Tebe Modern di setiap desa, baik melalui anggaran, inovasi alternatif, maupun peran teladan dari perangkat desa dan prajuru adat.