Banjar, 11 Maret 2025 – Puskesmas Banjar II menggelar Rapat Minilokakarya Bidang Kesehatan yang dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan guna membahas upaya peningkatan pelayanan kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Banjar II. Acara ini turut dihadiri oleh perwakilan Dinas Kesehatan Kabupaten Buleleng, Kapolsek Banjar, Danramil Banjar, perwakilan Camat Banjar yang diwakili oleh Kasi Sosbud, Luh Suci Tastrining, petugas Keswan, Perbekel, Kasi Kesra, dan Kader Pemberdayaan Masyarakat (KPM).
Dalam rapat tersebut, Kepala Puskesmas Banjar II memaparkan berbagai materi terkait kondisi kesehatan masyarakat, termasuk pelayanan kesehatan ibu dan anak, tren kasus DBD, sanitasi berbasis masyarakat (STBM), serta pencegahan penyakit tidak menular (PTM).
Pelayanan kesehatan ibu dan anak menjadi salah satu fokus utama dalam pertemuan ini. Berdasarkan Permenkes Nomor 21 Tahun 2021, setiap ibu hamil berhak mendapatkan pelayanan kesehatan berkualitas. Beberapa poin penting yang dibahas dalam sesi ini meliputi:
Dalam sesi ini, dipaparkan data kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) tahun 2024-2025, dengan kasus tertinggi terjadi pada September 2024. Upaya pengendalian DBD terus dilakukan melalui edukasi masyarakat, pemberantasan sarang nyamuk, serta pemantauan kasus di setiap desa.
Pendekatan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) menjadi bagian penting dalam upaya pencegahan penyakit berbasis lingkungan. STBM bertujuan untuk mendorong perubahan perilaku higienis dan sanitasi melalui pemberdayaan masyarakat. Lima pilar utama STBM meliputi:
Puskesmas Banjar II bersama lintas sektor berkomitmen untuk memperkuat program STBM guna mengurangi angka penyakit berbasis lingkungan seperti diare dan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).
Upaya pencegahan Penyakit Tidak Menular (PTM) juga menjadi perhatian dalam minilokakarya ini. Pemerintah mengedepankan strategi preventif dan promotif untuk menekan angka kesakitan akibat PTM seperti hipertensi, diabetes, dan penyakit jantung. Beberapa program yang dijalankan meliputi:
Dalam upaya meningkatkan layanan kesehatan, koordinasi dengan berbagai sektor menjadi kunci keberhasilan program kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Banjar II. Beberapa pihak yang memiliki peran penting dalam implementasi program ini antara lain:
Dengan terselenggaranya Rapat Minilokakarya ini, diharapkan program kesehatan di wilayah Puskesmas Banjar II semakin efektif dan memberikan dampak positif bagi masyarakat. Sinergi antar instansi serta partisipasi aktif masyarakat menjadi kunci keberhasilan dalam menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan berkualitas.(pas)