(0362) 92503
banjar@bulelengkab.go.id
Kecamatan Banjar

Pemkab Buleleng Susun Strategi Atasi Masalah Literasi Siswa, Gandeng Undiksha dan BPD Bali

Admin banjar | 29 April 2025 | 170 kali

Buleleng, 29 April 2025 – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng mengambil langkah serius dalam mengatasi masalah siswa yang belum lancar membaca di wilayahnya. Hal ini ditandai dengan digelarnya Rapat Penyusunan Strategi Penyelesaian Masalah Kondisi Siswa yang berlangsung di Ruang Rapat Bupati Buleleng, Selasa (29/4).

Rapat dipimpin langsung oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Buleleng, Gede Suyasa, didampingi Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Kadisdikpora) Buleleng, Putu Ariadi Pribadi, serta dihadiri berbagai instansi lintas sektor. Termasuk di antaranya Camat Banjar yang diwakili oleh Sekcam Banjar, Putu Widiawan.

Dalam sambutannya, Sekda Suyasa menegaskan bahwa permasalahan ini harus ditangani dengan serius dan sistematis. Berdasarkan hasil pendataan, sekitar 375 siswa SMP di Buleleng — atau sekitar 0,01 persen dari total 34.000 siswa — terdeteksi mengalami kesulitan membaca. Temuan serupa juga muncul di tingkat SD, khususnya pada siswa kelas 4 hingga kelas 6.

"Permasalahan ini bukan semata-mata muncul di SMP, tetapi merupakan akumulasi dari proses pendidikan di tingkat dasar. Karena itu, kami menginput data dari SD agar intervensi bisa dilakukan sejak dini," tegas Sekda Suyasa.

Sebagai langkah konkret, Pemkab Buleleng akan menggandeng Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja dan Unit Layanan Disabilitas (ULD) untuk mengembangkan program pembelajaran khusus dan pendampingan intensif. Seluruh program ini mendapat dukungan penuh dalam hal pembiayaan dari Bank BPD Bali Cabang Singaraja.

Salah satu inisiatif yang segera dilaksanakan adalah tes IQ yang akan dilakukan oleh psikolog dari Pradnyagama Pusat Denpasar di SMPN 1 Singaraja. Setelah hasil asesmen diperoleh, para siswa akan mendapatkan pendampingan literasi intensif selama enam bulan.

Tak hanya berfokus pada kemampuan membaca dan menulis, Pemkab Buleleng juga bergerak cepat untuk mengantisipasi potensi siswa putus sekolah. Lebih dari Rp6 miliar telah dialokasikan untuk pengadaan pakaian sekolah gratis. Selain itu, pemerintah mendorong dukungan dari tingkat kecamatan hingga desa untuk menyediakan layanan transportasi gratis bagi siswa yang kesulitan akses ke sekolah.

Dengan berbagai langkah terintegrasi ini, Pemkab Buleleng optimistis dapat meningkatkan kualitas pendidikan dasar dan menengah, serta membangun fondasi literasi yang kuat bagi generasi masa depan.(pas)