Kayuputih, 28 Juni 2025 — Dalam upaya percepatan penurunan angka stunting, Pemerintah Desa Kayuputih menggelar Rembuk Stunting yang bertempat di balai desa setempat pada Sabtu, 28 Juni 2025. Kegiatan ini dibuka langsung oleh Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Kayuputih dan dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, termasuk Perbekel Desa Kayuputih, perwakilan Camat Banjar, Puskesmas Banjar II, serta Kader Pembangunan Manusia (KPM).
Mewakili Camat Banjar, Kasi Pembangunan Kecamatan Banjar, Komang Sarinadi, turut hadir memberikan dukungan dan arahan dalam kegiatan tersebut.
Dalam sambutannya, Perbekel Desa Kayuputih menyampaikan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk mengatasi permasalahan stunting, yang menjadi isu prioritas nasional. Sementara itu, arahan dari pihak kecamatan dan Puskesmas Banjar II menitikberatkan pada sinergi program intervensi gizi spesifik dan sensitif di tingkat desa.
KPM Desa Kayuputih dalam pemaparannya menyampaikan data hasil identifikasi sasaran, di mana dari total 194 balita, ditemukan 6 balita yang terindikasi mengalami stunting. Dari jumlah tersebut, dua balita diketahui masih menghadapi kendala dalam kepesertaan jaminan kesehatan, yang menjadi perhatian khusus dalam penanganannya.
Tingkat Desa Siaga (D/S) Desa Kayuputih saat ini tercatat sebesar 87,7%. Sementara itu, dalam kategori sasaran calon pengantin (catin), tidak ditemukan data calon pengantin yang terdata atau bersedia didampingi, disebabkan oleh rendahnya kesadaran akan pentingnya pemeriksaan kesehatan pranikah dan adanya penolakan dari calon pengantin itu sendiri terhadap pendampingan.
Melalui rembuk ini, seluruh pihak sepakat untuk meningkatkan upaya edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat, khususnya calon pengantin dan keluarga balita, guna memperkuat upaya pencegahan stunting sejak dini.
Kegiatan berjalan dengan lancar dan diharapkan hasil rembuk ini dapat segera ditindaklanjuti dalam program kerja desa demi mewujudkan generasi yang sehat, cerdas, dan unggul di masa depan.