(0362) 92503
banjar@bulelengkab.go.id
Kecamatan Banjar

Rsi Yadnya Pesiksaan di Geriya Kemenuh Kawan, Dua Calon Sulinggih Resmi Mediksa

Admin banjar | 30 September 2025 | 92 kali

Banjar, 30 September 2025 – Upacara sakral Rsi Yadnya Pesiksaan berlangsung khidmat dan penuh makna di Geriya Kemenuh Kawan, Desa Dencarik, Kecamatan Banjar, pada Selasa (30/9). Kegiatan yang dimulai sejak pukul 05.00 WITA hingga 13.00 WITA ini menjadi momentum penting dalam perjalanan spiritual dua calon sulinggih yang resmi menjalani proses Mediksa (Medwi Jati) sebagai pendeta.

Acara tersebut turut dihadiri oleh berbagai unsur penting, di antaranya perwakilan dari Kantor Agama Kabupaten Buleleng, Parisada Dharma Parisad Nasional (PDPN) Pusat dan Kabupaten, para Sulinggih lanang wiadin istri se-Kecamatan Banjar, Wanita Hindu Dharma Indonesia (WHDI), Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kecamatan Banjar, Perwakilan Kecamatan Banjar, serta Perbekel dan perangkat Desa Dencarik. Kecamatan Banjar sendiri diwakili oleh Ida Bagus Swastika yang hadir mewakili Plt. Camat Banjar.

Dalam upacara Rsi Yadnya tersebut, dua calon sulinggih yang menjalani proses Medwi Jati adalah Ida Ketut Arta dan Ida Ayu Made Armini. Setelah menjalani seluruh rangkaian upacara pediksaan, keduanya secara resmi mendapatkan paraban dari Guru Nabe. Ida Ketut Arta memperoleh nama sulinggih Ida Pedanda Nyoman Putra Kemenuh, sementara Ida Ayu Made Armini menerima paraban Ida Pedanda Istri Salage Putri Kemenuh.

Upacara pediksaan berlangsung dengan penuh kekhusyukan, diiringi dengan berbagai rangkaian ritual suci yang merupakan bagian dari Rsi Yadnya, yakni upacara penyucian diri secara lahir dan batin menuju tahap spiritual yang lebih tinggi sebagai pemangku kewajiban dharma.

Kegiatan berjalan dengan baik, lancar, dan penuh rasa bhakti, mencerminkan kebersamaan umat dalam menjaga tradisi serta nilai-nilai luhur agama Hindu. Melalui upacara ini, diharapkan kehadiran sulinggih baru akan semakin memperkuat kehidupan spiritual masyarakat, membimbing umat dalam menjalankan dharma, serta menjaga kelestarian ajaran agama dan budaya Bali.