(0362) 92503
banjar@bulelengkab.go.id
Kecamatan Banjar

Kasi Sosbud Kecamatan Banjar Hadiri Sosialisasi Imunisasi Heksavalen di STIKES Buleleng

Admin banjar | 26 November 2025 | 51 kali

Buleleng, 26 November 2025 — Kasi Sosial dan Kebudayaan (Sosbud) Kecamatan Banjar, Luh Sucitastrining, menghadiri Sosialisasi Imunisasi Heksavalen yang diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Bali bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Buleleng. Kegiatan berlangsung di Ruang Convention Center STIKES Buleleng, dengan peserta dari berbagai unsur kesehatan sesuai undangan resmi.

Imunisasi Lengkap Sebagai Investasi Kesehatan Anak

Acara dibuka dengan sambutan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Buleleng yang diwakili oleh Sekretaris Dinas Kesehatan. Dalam arahannya, ia menegaskan bahwa imunisasi lengkap merupakan bentuk investasi jangka panjang di bidang kesehatan, karena mampu melindungi anak dari berbagai penyakit berbahaya.

Dalam sosialisasi dijelaskan bahwa Imunisasi Heksavalen adalah vaksin kombinasi yang menggabungkan enam antigen dalam satu suntikan, yaitu DPT-HB-Hib dan IPV. Langkah ini dilakukan untuk memperkuat sistem imunisasi nasional serta mendukung tercapainya cakupan imunisasi yang lebih merata dan efisien.

Pelaksanaan Imunisasi untuk Balita di Desa Bungkulan

Sebagai bagian dari kegiatan, dilakukan pula pelaksanaan Imunisasi Heksavalen kepada Balita di Desa Bungkulan sebagai contoh implementasi lapangan, sekaligus pemantauan efektivitas pemberian vaksin kombinasi tersebut.

Paparan Materi dari Kementerian Kesehatan dan Dinkes Provinsi Bali

Materi inti sosialisasi disampaikan oleh para narasumber berkompeten:

1. Sosialisasi Imunisasi Heksavalen – dr. Endang (Kementerian Kesehatan RI)

Pemateri menjelaskan bahwa vaksin Heksavalen mengandung enam jenis vaksin yang mampu melindungi anak dari:

  • Difteri

  • Pertusis

  • Tetanus

  • Hepatitis B

  • Haemophilus influenzae tipe B (HiB)

  • Polio

Dengan penggabungan keenam antigen tersebut, imunisasi menjadi lebih efisien, mengurangi jumlah suntikan, serta meningkatkan cakupan imunisasi nasional.

2. Studi Keamanan Pasca Imunisasi – dr. Yuliana (Dinkes Provinsi Bali, Bidang KOMDA KIPI)

Paparan terkait KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi) disampaikan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai efek samping yang mungkin terjadi setelah vaksinasi.

KIPI dapat berupa:

  • Reaksi ringan: demam, nyeri pada lokasi suntikan, pusing

  • Reaksi sedang hingga berat yang sangat jarang: alergi hebat atau reaksi klinis lainnya

Dijelaskan bahwa berdasarkan hasil penelitian dan evaluasi, Imunisasi Heksavalen terbukti aman, efektif, dan efisien, serta direkomendasikan sebagai bagian dari program imunisasi nasional.

Kesimpulan

Melalui kegiatan sosialisasi ini, diharapkan para peserta, termasuk perwakilan kecamatan, desa, dan tenaga kesehatan, dapat memperkuat pemahaman serta mendukung pelaksanaan imunisasi Heksavalen secara lebih optimal di wilayah masing-masing.