Pagelaran Seni Rakyat Banjar (Pasraja) ketiga tahun 2018 ada beberapa lomba merangkai janur, lomba penjor hias, koor, baleganjur, lomba busana ke pura dan nyastre Bali. Sedangkan lomba mesatua Bali.
Pasraja yang tahun ini mengambil tema “Penggawa Kalpataru” sudah dimulai dari tanggal 4 Oktober 2018 dengan diawali kegiatan jalan santai peduli sampah. Jalan santai yang diikuti pegawai kecamatan Banjar, dinas Nivo Banjar, perangkat Desa Banjar, Dencarik, Banjar Tegeha serta siswa-siswi SMP 1 Banjar dan SMA 2 Banjar. Jalan santai yang dilepas langsung oleh Camat Banjar, Ketut Darmawan, Sm Sp, mengambil rute lapangan Banjar-Banjar Tegeha-lapangan Banjar. Sepanjang rute jalan santai, para peserta diharapkan kepeduliannya terhadap lingkungan dengan memungut sampah plastik yang ditemui.
Pasraja ketiga ini dibuka sekitar jam 19.00 wita oleh Asisten Tiga Setda Buleleng, Drs. I Ketut Asta Semadi, MM mewakili Bupati Buleleng yang berhalangan hadir karena sakit. Dalam sambutan Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana,ST yang dibacakan oleh Asisten Tiga Setda Buleleng Drs. I Ketut Asta Semadi, MM mengatakan bahwa kebudayaan dapat mengangkat kita sebagai bangsa yang telah diakui oleh masyarakat dunia, dimana hal ini dibuktikan dari keberadaan kesenian Bali yang bukan hanya ada di daerah Bali saja, melainkan ada di seluruh penjuru dunia seperti sekaa gong Sekar Jaya di Amerika, Sekar Jepun di Jepang, dan Saling Asah di Belgia. Sekaa gong tersebut tidak hanya menampilkan seni saja, melainkan ikut "ngayah" di pura-pura yang ada di sana. Beliau mengajak seluruh masyarakat Buleleng agar terus bersemangat di dalam menjaga dan melestarikan Seni Budaya.
Download disini